4 Pemain Keturunan Arab yang Bawa Pengaruh di Sepak Bola Indonesia, Salah Satunya Antar Persebaya Jadi Juara

Ia adalah legenda Persebaya Surabaya

Roy Jagaditha
Kamis, 15 September 2022 | 22:33 WIB
4 Pemain Keturunan Arab yang Bawa Pengaruh di Sepak Bola Indonesia, Salah Satunya Antar Persebaya Jadi Juara
Rusdy Bahalwan  | sejarahpersebaya.com

Rusdy Bahalwan 

Bagi pendukung Persebaya Surabaya, Bonek tentu sudah tak asing dengan nama Rusdy Bahalwan. Ia adalah legenda Persebaya Surabaya. Saat masih aktif bermain sepakbola, Rusdy berhasil membawa Persebaya menjadi juara di era Perserikatan musim 1977/78. Saat menjadi seorang pelatih pun, ia sukses mempersembahkan gelar Liga Indonesia musim 1996/97. 

Sebagai seorang pelatih, Rusdy yang merupakan keturunan Arab ini memiliki filosofi dalam urusan taktik. Filosofi yang dikenal yakni Coming from Behind. Yakni taktik sepakbola yang mengandalkan kecepatan lini kedua untuk merusak pertahanan lawan. Pada Agustus 2011, Rusdy wafat pada usia 64 tahun karena penyakit stroke yang ia derita sejak 2004 lalu. 

Sutan Harhara 

Baca Juga:Bonek Serang Kantor Persebaya di Sutos, Satu Polisi Diserang karena Ketahuan Ambil Gambar

Sutan ialah pemain satu angkatan Rusdy Bahalwan. Jika Rusdy ialah legenda Persebaya, Sutan ialah pujaan Macan Kemayoran Persija Jakarta. Pemain keturunan Arab ini membela Timnas Indonesia sejak 1974 hingga 1980. Debu pertama Sutan bersama Timnas ialah saat hadapi Uruguay pada 19 April 1974 di Stadion GBK. 

Setelah putuskan pensiun sebagai pemain, Sutan Harhara melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Sejak 1985, sejumlah tim Indonesia di beberapa kasta pernah merasakan tangan dinginnya. Sebut saja, Persikabo kabupaten Bogor, Persikota Kota Tangerang, Persegi Gianyar, PSMS Medan, PSIS Semarang, Semen Padang, dan Persela Lamongan. 

Muhammad Zein Al Hadad 

Muhammad Zein Al Hadad  atau yang biasa disapa Mamak merupakan striker legendaris di era Galatama. Ia sempat bermain untuk Niac Mitra, tim yang saat ini bernama Mitra Kukar dan bersama Niac ia sukses menyabet gelar top skor musim 1987/88. Mamak ialah salah satu pemain Indonesia yang menyandang One Man Club, ia memutuskan gantung sepatu pada era 90-an setelah Niac Mitra bubar. 

Usai pensiun, Mamak memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih di klub internal Persebaya Surabaya, Assyabaab Salim Group Surabaya. Dia menjadi asisten di era 1991 hingga 1993 dan menjadi pelatih kepala sampai 1997. Ia juga sempat menjadi pelatih Persija Jakarta. 

Baca Juga:Klub Milik Raffi Ahmad Trending Topic di Twitter, Usai Pecundangi Persebaya Surabaya 1-2 Hingga Bonek Ngamuk

Irfan Bachdim 

Bernama lengkap Irfan Haarys Bachdim, striker Bali United ini ternyata memiliki darah arab. Bachdim memiliki darah arab dari keluarga sang ayah yang berasal dari Yaman. Sedangkan sang ibu, Hester van Dijk ialah warga asli Belanda. 

"Ya, saya memiliki darah Yaman. Itu berasal dari kakek-kakek saya terdahulu," kata Bachdim. Nama Bachdim sendiri diketahui merupakan salah satu marga yang berasal dari Hadramaut, Yaman. 

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Bola

Terkini

Tampilkan lebih banyak