Mami Erika begitu Erika Mustika Tarigan kerap dipanggil oleh pria hidung belang dan 'anak asuh'nya. Mami Erika ialah mucikari berusia 43 tahun yang Rabu 21 September 2022 ditangkap Polda Metro Jaya.
Mengutip dari Suara.com, Mami Erika menjalankan bisnis protitusi sejak 2020. Untuk menjalankan bisnis terlarang itu, Mami Erika menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan memiliki 8 'anak asuh' yang dijadikan PSK.
Mayoritas 'anak asuh' Mami Erika masih berusia di bawah umur. Salah satunya ialah NAT (15) yang disekap Mami Erika selama 1,5 tahun dipaksa melayani nafsu pria hidung belang.
Mami Erika dibantu oleh sang kekasih Ivan alias RR. Para PSK yang dipekerjakan oleh Mami Erika wajib menyetor sehari Rp 1 juta.
Baca Juga:Fakta-fakta Mucikari Mami Erika: Modus hingga Nangis Sesenggukan saat Ditangkap
Kasus Mami Erika mengingatkan kembali pada kasus mucikari lain yang terungkap pada 2012 lalu. Ialah Keyko alias Yunita yang saat itu membuat heboh publik tanah air.
Dibanding Keyko, bisnis prostitusi Mami Erika masih kalah jauh. Keyko yang saat itu berusia 27 tahun disebut-sebut sebagai mucikari besar. Konon, Keyko memiliki PSK sebanyak 2600 orang.
"Dia kami kejar selama empat hari dan berhasil kami tangkap di Bali," kata Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya, Iptu Iwan Hari P pada 10 September 2012.
Tidak seperti Mami Erika yang menyasar anak-anak di bawah umur, PSK yang dipekerjakan oleh Keyko kebanyakan berlatar belakang SPG atau wanita muda yang baru menjadi model.
Tarif paling murah berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Keyko sendiri mendapat bagian 25 persen. Daerah operasi Keyko di Jakarta, Surabaya, Semarang hingga Bali.
Baca Juga:Mengenal Siapa Mami Erika, Pemain Lama di Dunia Mucikari, Culik Anak-anak Jadi PSK
Untuk mengelabui polisi, Keyko hidup berpindah-pindah. Dia sempat tinggal di Surabaya, Bali, hingga Jawa Barat. Keyko pun leluasa membangun kerajaan bisnisnya. Di setiap kota dia punya germo, lalu ada subgermo lagi di bawahnya.
Data yang dihimpun di Polrestabes Surabaya menyebut, setiap kota ada seorang sub GM yang membawahi PSK-PSK. Di Surabaya, ada sekitar 790 PSK, Malang 50 PSK, Semarang, Jawa Tengah 400 PSK, Banjar, Kalimantan sekitar 125 PSK dan Jakarta sebanyak 500 PSK serta ribuan PSK yang tersebar di beberapa kota lain di tanah air.
Mundur jauh ke belakang, sebelum Mami Erika atau Keyko lahir, dunia prostitusi Indonesia mengenal sosok Dolly vander Mart atau yang lebih dikenal Mami Dolly.
Selama ini Dolly disebut-sebut sebagai perempuan keturunan Belanda. Fakta lain menyebutkan bahwa Dolly adalah orang asli Indonesia. Ia memiliki nama lengkap Dolores Anusion Chavid.
Cerita itu keluar dari Handoyo, adik Dolly. Pria kelahiran Surabaya 1936 ini bersama keluarganya menutup diri setelah nama kakak perempuan tercintanya diabadikan sebagai tempat prostitusi yang konon terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Handoyo menepis kabar yang beredar selama ini bahwa Dolly adalah seorang mantan pekerja seks komersial, yang kemudian naik status menjadi mucikari Gang Dolly. Handoyo meluruskan sejarah yang menurutnya selama ini keliru.
Menurutnya, yang menjadi mami atau mucikari di kawasan Putat Jaya, Surabaya adalah Mami Tan. Tante Dolly hanyalah pemilik rumah yang disewa Mami Tan.