Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dengan santai merespon makian yang dilontarkan oleh salah satu akun Twitter @Biji***.
Dalam cuitannya, akun tersebut menuliskan kritik pedas kepada Gibran. Awalnya, cuitan dari akun itu membalas komentar dari akun lain perihal postingan terkait seorang warga Bengkulu Selatan, Apip Nurahman yang harus minta maaf setelah kritik terkait jabatan kepala desa alias Kades.
"Solo itu KOTA...Di kota itu ga ada Kades, ada nya Lurah... Lurah itu ga pake pemilihan. Sebelum komentar cari tau dulu mas, biar ga keliatan beg* nya," tulis akun @tid**
Cuitan ini kemudian dibalas oleh akun @biji***. Ia kemudian mentautkan akun Gibran @gibran_tweet.
Baca Juga:CEK FAKTA: Permainan Viral Lato-lato Artinya Aku Yahudi, Konspirasi Iluminati, Benarkah?
"kelurahan sama ..dengan desa bong..pinter lah dikit bong cebong..wajar la pendukung @gibran_tweet ..sama kayaknya...ngk ada pinter nya. otak nya dikit.." tulis akun tersebut.
Ia juga melampirkan tangkapan layar berisi daftar kelurahan di Solo.
Tak berhenti disitu, akun @biji*** kemudian kembali menuliskan caci maki. Bahkan sampai menyinggung soal kasus dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi.
"jadi apakah si @gibran_tweet ..orang kuliah an...klu kuliah an..tanya brp thn...klu jawaban plintat plintut...jgn2 sama kayak bapak nya ...ijazah palsu.."
"dan skrng kasus ijazah plasu masih berlangsung...si ondel2..bukan apa2 klu bapak nya bukan presiden," tulisnya.
Baca Juga:Viral Aksi Bang Jago Pria Berseragam PNS Hajar Tukang Martabak, Tak Terima Ditegur Soal Parkiran
Mendapat tweet dari netizen seperti itu, Gibran lantas dengan santainya menjawab, "Salah saya apa ya pak?" cuitan Gibran beberapa menit lalu.
Tak berhenti disitu, Gibran juga membalas cuitan akun @biji*** soal daftar nama kelurahan di Solo. Gibran bahkan sampai menyematkan kicaunnya itu.
"Beda pak. Lurah diangkat oleh walikota dari unsur pns. Kalo kades dipilih secara langsung oleh penduduk desa. Sebenernya msh byk perbedaan lain pak. Tapi sepertinya sudah byk yg mengklarifikasi sblm saya. Matur nuwun," tulis Gibran.