Pesepak bola Bruno Fernandes memiliki cerita kelam. Ia menjadi tersangka pembunuhan keji terhadap kekasihnya. Namun ini cerita bukan tentang Bruno Fernandes pemain Manchester United. Ini cerita tentang Bruno Fernandes eks kiper Flamengo, Brasil.
Pada 2010, publik sepak bola dunia, khususnya Brasil dikagetkan dengan cerita kejam yang dilakukan Bruno Fernandes terhadap kekasihnya.
Bruno didakwa atas penyerangan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap kekasihnya yang bernama Eliza Samudio. Cerita ini berawal saat Eliza mengandung anak dari Bruno.
Bruno saat itu tak mau Eliza yang merupakan mantan model mengandung anaknya. Hal itu dilakukan Bruno demi menghindari membayar tunjangan anak.
Baca Juga:Cristiano Ronaldo Jadi Sasaran Tembak Fans Manchester United, Presiden Portugal Pasang Badan
Meski akhirnya sang anak lahir, Bruno mulai merencakan pembunuhan terhadap Eliza dan menculik buah hatinya. Bruno kemudian membujuk Eliza datang ke rumahnya dengan iming-iming akan memberikan apartemen dan fasilitas mewah lainnya.
Sampai di lokasi pembunuhan, Bruno dengan sadis melakukan penyiksaan terhadap Eliza. Korban diikat ke kursi dan mendapat pemukulan berkali-kali oleh gerombolan rekan Bruno.
Melansir dari The Guardian, aksi penyiksaan ini dilakukan selama 6 hari. Untuk meredam jerit korban, Bruno memasang musik dengan keras.
Diklaim saat penyiksaan itu terjadi Bruno dengan santainya menonton pertandingan Santos di televisi.
Setelah puas melakukan penyiksaan kepada Eliza. Bruno dengan sadis lalu memutilasi tubuh korban dan memasukkan potongan tubuh korban ke kantong sampah. Setelah itu, salah satu rekan Bruno memasukkan kantong sampah berisi potongan tubuh tersebut ke dalam kandang anjing jenis rottweiler.
Baca Juga:CEK FAKTA: Ratu Elizabeth Pernah Minta Cristiano Ronaldo Tandatangani Jersey Manchester United
Selain itu, untuk menutupi jejak, Bruno kemudian mengkubur sisa tubuh korban dengan beton basah. Pada 2013, kasus ini terungkap.
Pihak pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman 22 tahun penjara kepada Bruno. Namun 6 tahun menjalani hukuman penjara, Bruno bisa menghirup udara bebas. Melansir dari The Sun, ia bebas karena adanya kesalahan administrasi di hukum Brasil.
April 2017, Mahkamah Agung Brasil memerintahkan penangkapan Bruno. Juli 2019, Bruno dinyatakan sebagai tahanan rumah. Semenjak jadi tahanan rumah, Bruno kemudian meneruskan kariernya sebagai pemain dengan bergabung ke tiga klub, Pocos de Caldas, Rio Branco dan Atletico Carioca.