Beredar potongan video yang memperlihatkan Rafael Alun, ayah dari Mario Dandy, tersangka penganiayaan David Ozora.
Dalam potongan video tersebut, Rafael Alun membela sang anak dan menganggap bahwa Mario Dandy tidak problematik.
Bahkan dalam potongan video itu, Rafael Alun menyebut bahwa aksi Mario Dandy kepada David Ozora sebatas kenalakan remaja.
"Kalau dia bilang problematik, sebetulnya tidak," ucap Rafael Alun seperti dilihat dari unggahan akun Twitter @MellisA_An
Baca Juga:Trending Video Lawas Mario Dandy Latihan di Samsak, Warganet Malah Dibuat Ngakak
"Karena yang dilakukan itu sebetulnya adalah kenakalan-kenakalan remaja. Nah kebetulan yang dia lakukan sekrang ini memang di luar batas," tambah Rafael Alun.
"Sehingga membuat masyarakat yang melihat ini memang di luar batas," tambahnya.
Ia juga kemudian menjawab pertanyaan, apakah kenalakan seperti yang dilakukan Mario Dandy kepada David Ozora baru pertama diperbuat.
"Iya kali pertama yang dia lakukan sebelumnya hanya yah sebatas normal. Dia ribut-ribut bertengar dengan teman-temannya," jelas Rafael.
"Itu biasa-biasa aja. Ini sebetulnya kan juga masalah biasa saja hanya perkelahian anak muda cuma kemudian dia menganiaya karena emosi terlalu berlebihan, power yang dia keluarkan juga di luar kendali dia sehingga ananda David seperti itu,"
Sontak saja potongan video ini pun menuai kecaman dari publik.
"Pada saat rekonstruksi tidak kelihatan batang hidungnya, dan sekarang tiba2 bilang ini perkelahian dan penganiayaan keji yg dilakukan anaknya biasa2 saja!kerdil sekali moral anda," tulis akun MellisA_An
Sebelumnya, David Ozora, korban dari Mario Dandy mengalami cacat otak permanen. Hal itu disampaikan oleh sang ayah, Jonathan Latumahina.
"Diffuse axonal injury. Dalam kepala ini ada otak yang penuh dengan akson (serabut syaraf) yang jumlahnya jutaan seperti kabel. Tugas akson adalah untuk komunikasi antar syaraf. Ketika otak mengalami trauma berat, maka otak terjadi pergeseran ekstrim yang menyebabkan serabut2 syaraf ini pecah. David alami ini dan koma," ujar Jonathan Latumahina.